9.28.2012

ngePRINT KERTAS F4 DI LINUX – Ubuntu

-->
Dulu sempat bingung juga mau ngeprint landscape atau halaman tumbang dengan ukuran kertas 21,5×33,0 cm di Ubuntu. Setelah diotak-atik belum bisa juga ternyata, kadang posisi margin bergeser atau cetakan terpotong. Alhasil berGuling ria dulu nanya ama mbah Google.
Ada beberapa saran dari yang sederhana sampai yang ribet.
Seperti mengatur margin bayangan, kamsudnya margin tak sesuai seperti print preview, tapi pas dengan hasil cetakan yg diharapkan. ya...geser sana-sinilah biar pas. Dan ternyata ribet juga.
Ada juga atur/edit PPD (bukan nama partai loh.....) dengan mengganti ukuran di dalamnya, dimana ukuran legal tapi menjadi ukuran F4 21,5×33,0 cm.
Sempat sukses, tapi rubah juga gara-gara Inul (Instal ulang Upgrade versi Ubuntu)
Dan inilah cara baru nan sederhana hasil oprek sana -sini : 
Langkah pertama baca doa dulu ya....
  • System – Administration – Printing
Double Klik icon PRINTER yg aktif Printer Option - Ukuran Kertas Legal
  • nih dia kuncinya.
Job Options - Orientation : Pilih 180
Pada OpenOffice klik Format – Page
Page style :ukuran kertas Long bond – Landscape - margin sesuai selera - OK
  • FILE – PRINT – PROPERTIES :
Ukuran Kertas Legal
Orientation pilih Potrait
OK.
coba deh buat ngePRINT. semoga Sukses jaya,,, kalo ada jurus lain bisa juga di share di komen...
lazada.com

9.04.2012

belajar event organizer



Syukur Alhamdulillah... event tahunan yang bertajuk jalan santai dan halal bi halal, yg aku dan teman-teman garap kemarin bisa berjalan lancar jaya. Meski pada awal persiapan banyak kendala dan super molor dari target agenda kerja yang telah di patok.
Dari awal pembuatan, penyebaran, hingga tahap konfirmasi proposal sponsorship, semuanya molor dari target. Secara desain, penawaran dan target sponsor, kali ini jauh lebih berkembang ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Itulah pentingnya pengalaman dan evaluasi.
Tapi sayang karena event yang dibuat hampir bersamaan dengan acara kemerdekaan, lebaran, dan syawalan. Akhirnya sponsor besar pun tak kunjung ada jawaban... hampir semuanya rata-rata sehati, yaitu dah punya event masing-masing.
Putar otak pun dilakukan dengan menggondol sponsor kecil dan pengusaha lokal bahkan sampai sponsor hadiah dan donatur ditawarkan pada warga.
Kembali ke acara molor-moloran, ternyata yang satu ini masih terus berlanjut. Dari mengurus perijinan, perlengkapan, undangan buat tamu, pemesanan konsumsi, pembuatan dekorasi, wah pokoknya semuanya dah. Bahkan start acara jalan santai pun ikut-ikutan molor juga....haduhhhhh terlalu.
Namun ada hikmah di balik tirai kemoloran,
  • Kalau gak bisa bikin event besar, mending cari sponsor kecil-kecilan aja...
    apalagi eventnya bebarengan ma event besar lainnya. Kalah saing jaminannya.
  • Kalau bikin rencana bikinlah dengan waktu dan persiapan yang lebih matang. Kalau setengah matang mending acaranya goreng telur aja_lah.
  • Kalau kata Agnes Monica “ketika kita gagal dalam perencanaan maka kita sebenarnya merancanakan kegagalan itu sendiri”.
  • Deadline agenda kerja harus diterapkan pressbody. Kalo dibikin longgar malah mundur satu per satu...dan bisa bikin bunuh diri nantinya.
  • Detil rencana harus terkonsep dengan baik, bukan sekedar awang-awang semata.

Kesimpulan lainnya ntar nunggu dulu, sementara belum ketemu...

Cao.......