Ini
kisah tentang anak muda Indonesia (Rustono) yang telah lama menetap
dan berkeluarga di Jepang namun merindukan makanan khas negaranya.
Dan dari kerinduannya itu akhirnya menghasilkan usaha yang
spektakuler.
Tempe
sebagai lauk pauk pokok di Indonesia bisa dipasarkan dan terus
dikembangkan oleh Rustono menjadi produk “ Rusto™s Tempeh” yang
sukses digemari di negeri sakura tersebut.
Tapi
ada yang beda antara produk “ Rusto™s Tempeh” di Jepang dengan
tempe-tempe di Indonesia pada umumnya.
Di Indonesia produksi tampe umumnya masih manual/tradisional, mereka
masih mengerjakan dengan tangan ataupun kaki. Tapi “ Rusto™s
Tempeh” sudah dibuat dengan mesin canggih dan pendingin yang
berkapasitas besar.
Di Indonesia orang masih membuat tempe dengan proses cukup lama sampai 3
hari, semisal buat hari senin maka hari rabu baru bisa dijual. Bahkan
waktu produksi pun tidak terus berjalan, malam hari masih perlu untuk
membolak-balik tempe, agar bisa menjadi tempe yang bagus. Sehingga
kadang susah untuk mencari hari libur.
Namun
Rustono bisa menciptakan tempe dengan cepat, karena setelah produksi
bisa di simpan langsung ke ruang pendingin. Sehingga hanya 2 hari
sekali untuk proses produksi.
Masa
berlaku tempe di indonesia sangatlah pendek, paling-paling 2 hari
untuk kualitas yang terbaik. “ Rusto™s Tempeh” bisa berumur
sampai mingguan bahkan bulanan, selama masih di lemari pendingin.
Indonesia
tempe masih dipasarkan di pasar-pasar tradisional. Di Jepang Rustono
telah menempatkan tempe di pasar modern/swalayan, bahkan banyak untuk
variasi masakan di restoran.
# Memang semua gak ada yang mustahil, kalo kita mau berusaha.
2 comments:
jepang selalu membuatku terkagum kagum >,<
itulah orang Indonesia, yg hidup di lingkungan orang2 hebat, jadilah semangat kemajuannya juga menjadi besar.
Post a Comment