5.03.2012

kalo bisa kaya kenapa miskin


Akhir-akhir ini penyakit lama kambuh kembali, yaitu hobi memancing . Karena sikon yang memang sangat mendukung banget buat disalurkan. Waktu yang luang belum ada kerjaan mendesak, cuaca abis musim ujan jadi banyak banget sungai yang kebanjiran air beserta ikan dan kroni-kroninya. Jadi inget pak “Dis” Dahlan Iskan yang kala itu butuh banget ama ikan kutuk/gabus buat nambah kandungan albumin dalam darahnya pas operasi di negara shaolin sana. Tapi sayang akhirnya gak nemuin, di sana gak ada jenis ikan ini. Kalo ditempatku ikan ini dinamai bayong/liching/kutuk. Semua berdasarkan ukuran masing-masing, kalo kecil baru itu yang namanya ikan kutuk.
Memang hobi yang satu ini sangat enak sekali untuk dinikmati, terkadang bikin nyandu malah. Kata orang sih,,, bisa untuk pengobat stress, meski kadang kalo gak dapat ikan, eh... malah nambah stress.

Lalu apa hubungannya ama judul diatas??? Sante sob, dilanjut aja bacanya...sambil ngopi dulu. Ini aku juga lagi bingung...hahay.

Nah...kalo diresapi secara mendalam ada filosofi yang serupa tapi tak sama antara memancing dan usaha.
Kadang kalo kita mancing ikan, meski lama, meski panas/ujan, meski lapar/haus, meski
gak dapat apa-apa, tapi tetep iklas melakoni, bahkan bakalan mengulangi/penasaran (huh...kayak om Rhoma aj,,,).
TAPI kalo kita usaha, dagang misalnya...kalo pas sepi gak ada yang beli. Lemah, letih, lesu, lunglai, BT, wah...keluar semua dah segala gundah gulana pokoknya. Kira-kira kenapa ya...???

Ternyata semua karena rasa senang, enjoy, dan tantangan. Itu dia yang harus kita miliki dalam jiwa berusaha. Seperti kalo kita mancing. Pokoknya semangat banget, meski akhirnya gak dapet apa-apa, esoknya pun bakal diulangi lagi.
Dalam memancing kita juga perlu punya strategi, mana spot-spot yang OK. Bagaimana umpan yang tepat dengan jenis ikan sasaran, kail/pancing yang mendukung dengan target jenis ikan. Serta timing yang pas buat mancing. Sebagai insan yang dibekali otak kita bisa juga memprediksi dari lokasi pemancingan yang dituju, apakah banyak ikan atau tidak. Apakah akan penen atau hanya gigit jari (yang penting jangan jari kaki lah, bau terasi sob...).

Serupa tapi tak sama dengan usaha. Kita juga mesti punya strategi handal guna meraih pasar. Ciee...udah kayak ahli marketing aja nih...
Di dalam usaha kita juga mesti tahu mana spot-spot yang Ok buat menggelar lapak dagangan kita. Apa dan bagaimana barang dagangan yang tepat buat umpan target pembeli. Serta infrastruktur yang pas buat kita jualan sesuai target pasar, seperti halnya gerobak/ruko sampai perangkat pendukungnya. Selain itu diperhatikan pula timing yang pas buat kita jualan. Kapan mereka berkantong tebal, misal pas panen raya, pas gajian atau musim yang tepat pada jenis barang yang kita pertawarkan.

Seperti halnya mancing ikan kita juga bisa memprediksi kemana dan bagaimana nantinya. Apakah akan dapat ikan banyak, apakah ikan kecil, ikan besar, atau bahkan ikan besar dan kecil dapet semua.
Inilah yang sedikit banyak menjadi pertimbangan. Kalo bisa dapat ikan banyak kenapa mesti pilih mancing di tempat yang sedikit.
Namun pada dasarnya kita tidak akan tahu pasti hasil akhir, meski dalam air yang dangkal kita tak pernah tahu berapa banyak ikan yang berkeliaran didalamnya.
Tuhan_lah yang menentukan jatah rejeki kita.

No comments: