1.27.2012

PILIHLAH SALAH SATU INI.....!!!



Semalam secara tidak sengaja, aku mendengar wejangan (buat nambah-nambah ilmu) dari om Tanadi Santoso (emang hebat om ini...). Intinya sih masalah pandangan/orientasi terhadap pekerjaan di dalam hidup anda.
Nah pola pikir itu terbagi menjadi tiga macam orientasi berikut ini:
  • HASIL / UPAH
    Tipe orientasi hasil mengacu pada situasi dimana orang tersebut bekerja hanya mencari hasil/upah kerja dari besar kecilnya pekerjaan yang telah dilakoni, orang semacam ini selalu berpikir hanya masalah gaji, gaji, gaji, dan GAJI... Sudah pantaskah antara gaji yang diterima, dengan keringat yang dikeluarkan selama melakoni pekerjaan tersebut.
    Biasanya ketika menghadapi liburan kerja, baik itu weekend ataupun liburan kalender, Wahhh pasti orang tipe semacam ini sangat senang dan beruntung, karena bisa melepas beban pekerjaannya selepas - LEPASnya (pokoknya 'MERDEKA'). Bisa jadi momen yang ditunggu adalah hanya tanggal gajian dan liburan.
    Tipe seperti ini tidak mempedulikan jenis, sikon, dan kualitas kerjanya. Mereka hanya bekerja sesuai dengan sistem dan aturan.
  • KARIR / PEKERJAAN
    Untuk tipe yang berikut ini mereka lebih keras dalam mengejar target karirnya, dan selalu berupaya untuk memperbaiki diri. Baik untuk jenjang, posisi, maupun kualitas kerja. Untuk tipe ini mereka lebih berfokus pada karir yang ditargetkanya, entah dengan jalan atau upaya apapun akan dilakoninya.
  • PANGGILAN JIWA / HATI
    Nah untuk tipe yang terakhir ini, mereka cenderung bekerja sesuai hati, hobi, bakat, atau bahkan idealismenya. Orang tipe ini akan bekerja semaksimal dan setulus hati. Dan mereka tidak berpikir materi sebagai tolak ukur keberhasilannya. Karena materi hanya dianggap sebagai efek samping dari keberhasilan kerjanya nanti. Dengan penuh semangat mereka akan meningkatkan kualitas kerja, bahkan cenderung mencari tantangan baru untuk pembuktian kualitas kerjanya.
    Dalam situasi apapun mereka berusaha maningkatkan kualitas kerjanya, karena memang didasari rasa senang dan iklas.

Nah sebagai testing untuk menentukan dimana orientasi kita saat ini, ada perumpamaan yang bisa kita bayangkan pada diri kita masing -masing.
Andaikan anda diberi uang dalam jumlah banyak, bisa jutaan, milyaran, atau bahkan triliunan. Apakah anda masih mau melanjutkan pekerjaan tersebut ???.”


COBALAH ANDA RENUNGKAN...!!!

Bai Fang Li, Tukang Becak Penyumbang Ratusan Juta untuk Yatim Piatu

-->
Tak perlu menggembar-gemborkan sudah berapa banyak kita menyumbang orang karena mungkin belum sepadan dengan apa yang sudah dilakukan oleh Bai Fang Li. Kebanyakan dari kita menyumbang kalau sudah kelebihan uang. Jika hidup pas-pasan keinginan menyumbang hampir tak ada.

Bai Fang Li berbeda. Ia menjalani hidup sebagai tukang becak. Hidupnya sederhana karena memang hanya tukang becak. Namun semangatnya tinggi. Pergi pagi pulang malam mengayuh becak mencari penumpang yang bersedia menggunakan jasanya. Ia tinggal di gubuk sederhana di Tianjin, China.
Ia hampir tak pernah beli makanan karena makanan ia dapatkan dengan cara memulung. Begitupun pakaiannya. Apakah hasil membecaknya tak cukup untuk membeli makanan dan pakaian? Pendapatannya cukup memadai dan sebenarnya bisa membuatnya hidup lebih layak. Namun ia lebih memilih menggunakan uang hasil jerih payahnya untuk menyumbang yayasan yatim piatu yang mengasuh 300-an anak tak mampu.
  • Tersentuh
Bai Fang Li mulai tersentuh untuk menyumbang yayasan itu ketika usianya menginjak 74 tahun. Saat itu ia tak sengaja melihat seorang anak usia 6 tahunan yang sedang menawarkan jasa untuk membantu ibu-ibu mengangkat belanjaannya di pasar. Usai mengangkat barang belanjaan, ia mendapat upah dari para ibu yang tertolong jasanya.
Namun yang membuat Bai Fang Li heran, si anak memungut makanan di tempat sampah untuk makannya. Padahal ia bisa membeli makanan layak untuk mengisi perutnya. Ketika ia tanya, ternyata si anak tak mau mengganggu uang hasil jerih payahnya itu untuk membeli makan. Ia gunakan uang itu untuk makan kedua adiknya yang berusia 3 dan 4 tahun di gubuk di mana mereka tinggal. Mereka hidup bertiga sebagai pemulung dan orangtuanya entah di mana.
Bai Fang Li yang berkesempatan mengantar anak itu ke tempat tinggalnya tersentuh. Setelah itu ia membawa ketiga anak itu ke yayasan yatim piatu di mana di sana ada ratusan anak yang diasuh. Sejak itu Bai Fang Li mengikuti cara si anak, tak menggunakan uang hasil mengayuh becaknya untuk kehidupan sehari-hari melainkan disumbangkan untuk yayasan yatim piatu tersebut.
  • Tak Menuntut Apapun
Bai Fang Li memulai menyumbang yayasan itu pada tahun 1986. Ia tak pernah menuntut apa-apa dari yayasan tersebut. Ia tak tahu pula siapa saja anak yang mendapatkan manfaat dari uang sumbangannya. Pada tahun 2001 usianya mencapai 91 tahun. Ia datang ke yayasan itu dengan ringkih. Ia bilang pada pengurus yayasan kalau ia sudah tak sanggup lagi mengayuh becak karena kesehatannya memburuk. Saat itu ia membawa sumbangan terakhir sebanyak 500 yuan atau setara dengan Rp 675.000
Dengan uang sumbangan terakhir itu, total ia sudah menyumbang 350.000 yuan atau setara dengan Rp 472,5 juta. Anaknya, Bai Jin Feng, baru tahu kalau selama ini ayahnya menyumbang ke yayasan tersebut. Tahun 2005, Bai Fang Li meninggal setelah terserang sakit kanker paru-paru.
Melihat semangatnya untuk menyumbang, Bai Fang Li memang orang yang luar biasa. Ia hidup tanpa pamrih dengan menolong anak-anak yang tak beruntung. Meski hidup dari mengayuh becak (jika diukur jarak mengayuh becaknya sama dengan 18 kali keliling bumi), ia punya kepedulian yang tinggi yang tak terperikan.
sumber : http://m.andriewongso.com

1.25.2012

DAHSYATNYA!!!! KATA MOTIVASI

Ternyata dari sederet huruf yang dirangkai menjadi "KATA". Kadang memiliki dorongan kuat untuk diri kita, dengan catatan kata itu terangkai menjadi kalimat yang benar benar menohok diri.(halah...) Memang, apalah arti dari pretelan-pretelan huruf itu jika kita tak mampu menemukan susunan yang pas....! Bagi kita orang bragama tentu banyak menemukan kata-kata motivasi untuk hidup dari kitab yang dianutnya. Begitu juga dari beberapa tokoh-tokoh yang jadi panutan, dan betapa hebatnya orang- orang terdahulu yang telah mampu menghimpun kata-kata tersebut menjadi sesuatu yang luar biasa!
Berikut beberapa kata - kata motivasi yang menjadi pendikte hidup:
anda tidak akan pernah tahu, selama anda belum pernah menCOBA.

bukan karena sulit lantas anda tidak berani, tapi karena tidak berani lantas anda anggap itu SULIT!!!

anda membutuhkan pengetahuan untuk lulus dalam ujian sekolah, namun anda membutuhkan PENGALAMAN untuk lulus dalam ujian kehidupan.

tidak ada yang baik atau buruk, tetapi pikiranlah yang memberikan RUANG untuknya.

penundaan adalah PEMBUNUH alami bagi kesempatan.

tidak ada jaminan kesuksesan, namun tidak mencobanya adalah jaminan keGAGALan.

lakukan apa saja yang anda anggap benar, karena apapun yang anda lakukan pasti akan diKRITIK.

tolak ukur keberhasilan adalah seberapa banyak orang yang anda buat BAHAGIA.

1.23.2012

UBUNTU'ku yang gak mau SHUTDOWN

Semalam bareng temanku abis ngoprek-oprek Ubuntu, ceritanya sih,,, Update, biar gak ketinggalan busway anyway. Dah lama banget nunggu downloadnya (coz cenanat cenunut sih modem'ny). 
Nah giliran dah ngantuk, instalan dah rampung, mau di rehat letopny, LOH... g' iso di shutdown. bebek deh, 
#dengan terpaksa ditewasin paksa.
dan efek sampingny g' bisa tidur nikmat deh,,,(eheheh jadi kepikiran soalny,,,)
Langsung deh esokny dioprek-oprek lagi. Tanya pada temenku yang ceritanya dokter computer.
Katanya masuk terminal terus ketik 'sudo halt now'
g' lupa pswd ikut di luncurin juga.
YES!!! BERHASIL

LOH... ternyata hanya tuk sementara,
Kalo gini terus capek kan bolak-balik mesti ke terminal, emang kita pengamen....halah.
Akhirnya langkah selanjutny sowan ke mbah GOOGLE....diuber-uber sana-sini nyari yang pas sambil g' lupa doa terus y'
katany' sih problemnya O.O Quick's yg di panel,
langsung aj meluncur ke panel, tak cari Open Office Quick's, trus langsung di remove...
ternyata manjur juga niih jamu dari mbah Google.
dan letop pun sembuh bisa di shutdown lagi man, tanpa bolak-balik ke terminal..hahai...

kesimpulany': antara dokter ama simbah ternyata lebih manjur_an simbah !!!
SETUJU...???

1.18.2012

APA SIH SUKSES ITU

Siapa sih orang di dunia ini yang tak ingin sukses. Apa sih sukses itu ???
Apakah mereka yang bisa mencapai tingkatan kaya finansial, punya titel, tinggi dalam jabatan, populer dan banyak penghargaan, atau mereka yang dapat masuk bekerja di perusahaan bonafit.

Beragam kesimpulan dan opini telah meluber tentang definisi sukses. Ada yang benar, namun kadang banyak yang tak sesuai dengan logika dan terlalu banyak tuntutan akan arti kesuksesan itu sendiri.

Lalu apa sebenarnya makna sukses itu sendiri... ada tafsir tersendiri dalam memaknai kesuksesan. Sukses merupakan sebuah hasil akhir dari proses pencapaian tujuan tertentu dalam melakoni hidup yang telah ditetapkan oleh diri sendiri tanpa ada standar pasti, hanya kita sendiri yang dapat menilainya. Entah tujuan jangka panjang maupun jengka pendek, bahkan sangat pendek. 
Orang lain boleh mengatakan kita tak sukses tapi kita sendiri berkesimpulan sukses. Dan sebaliknya orang lain bisa berkata kita sukses tapi kita bisa merasa belum sukses.
Contoh simpel, ketika kita punya keinginan sederhana. Misal akan bersih-bersih rumah atau kamar, secara tidak langsung telah ada patokan atau tujuan meski dalam benak sekalipun. Nah apabila hasil kerja kita dalam bersih-bersih sesuai patokan, entah soal waktu, kebersihannya, ataupun area garapannya. Maka kita bisa dikatakan mencapai titik SUKSES sesuai target tujuan.

Demikian halnya dengan area lain dalam kehidupan kita. Baik di dalam pendidikan, pekerjaan, rumah tangga, lingkungan, segi ibadah, atau apapun itu namanya.

Kesimpulannya sukses tidak datang secara ujug-ujug, tapi butuh proses dan kerja maksimal. Kalo kita punya jabatan TOP tapi tanpa proses, itu namanya hadiah. Kalo kita lulus sekolah dengan nilai hebat, tapi tanpa belajar temenanan /giat, itu namanya menang lotre.  
Kesuksesan tanpa didasari proses pencapaian, bagai naik ke puncak gunung dengan helikopter. Tak ada perjuangan tak ada kesan, hanya mampu melihat pemandangan indah tanpa bisa menikmati serunya perjalanan pendakian.