2.29.2012

RUMUS SEDERHANA JUAL BELI


Kalau kata orang marketing kunci utama jual beli adalah penawaran. Dan benar adanya, mau kita punya produk nomer wahid pun, tanpa ada penawaran yg bagus yo... ga terjual. Tapi dengan penawaran yg ciamik, meski kita ga punya produk/barang kita bisa melakukan penjualan. Semisal tanah, rumah, mobil atau apalah... kita ga mesti memiliki barang tersebut, tapi bisa menawarkan dan menjualnya.

Namun yg saya bahas disini lebih pada jual beli dalam konteks toko, kios, minimarket atau supermarket, dlsbnya...
Berikut ulasannya...

ADA BARANG
Syarat wajib dari terjadinya penjualan adalah adanya barang yg akan dijual. Kalau barang ndak ada gak mungkin kan ada yg mo beli... lain ceritanya kalo yg dijual jasa.
Nah keberadaan barang tersebut penting adanya, mau di atas, bawah, depan, tengah, belakang, atau dimana sajalah. Pokoknya ada !, disaat ada yg mau beli tinggal mengambilnya.

TAMPAK BARANG
Ini satu tingkat dari poin diatas, setelah barang tersedia usahakan barang tersebut terlihat atau tampak oleh calon pembeli. Syukur-syukur bisa rapi dan bersih, itu menjadi nilai tambah lagi.
Poin ini menjadi penting karena dengan memperlihatkan barang jualan, maka calon pembeli akan tahu pasti mana dan bagaimana produk yg akan di beli. Selain itu terkadang rasa ingin/tertarik pada suatu barang terjadi setelah melihat wujud nyata produk. Semisal tadinya tidak punya rencana untuk membeli produk tersebut. Karena terlihat menarik akhirnya membelinya.
Di jaman dulu, disaat orang berjualan di toko dengan menggunakan lemari kayu. Hal ini tampak kurang diperhatikan, karena yg terlihat hanya produk/barang yg berukuran besar dan bersifat umum saja, semisal beras, jagung, dlsbnya... Namun kini sudah banyak model toko yg menggunakan etalase/lemari kaca sehingga barang-barang kecil pun bisa terlihat oleh calon pembeli.

INFRASTRUKTUR
Selain poin diatas berikutnya yg menjadi pendukung proses jual beli adalah infrastruktur. Dimana di era sekarang ini sudah menjadi faktor penting dan menjadi bagian dari produk.
Infrastruktur menjadi nilai tambah pada produk yg dijual, karena selain poin 1 dan 2 diatas terpenuhi, poin ini juga memberikan display yg rapi, bersih dan menarik. Selain itu pihak penjual sangat terbantu dalam penataan barang, demikian juga bagi calon pembeli bisa menilai dan memilih produk sesuai selera/kebutuhan karena leluasa untuk memilih.
Sebagai contoh yg ada di pasaran adalah seperti gantungan renceng/rentengan pada produk sabun, shampoo, kopi sachet, dlsb. Ada juga lemari pendingin pada produk minuman, atau bisa juga hanya sekedar berupa rak biasa saja. Lalu etalase kecil pada produk rokok, atau toples-toples kecil pada beberapa produk makanan/jajanan.
Bahkan sampai setting dan dekorasi bangunan pun menjadi satu faktor penting penunjang. Gak lucu kan toko yg kumuh/mo roboh tapi ramai pembeli.

Ketiga poin tersebut banyak diterapkan pada supermarket atau toko yg bersifat swalayan. Calon pembeli bebas mencari, menilai, dan memilih barang/produk yg dibutuhkan. Bahkan dengan tampilan yg menarik, barang yg tadinya tidak ada dalam daftar pembelian pun bisa ikut terbeli. Ditambah lagi dengan bonus rekreasi atau cuci mata. Tentu beda ceritanya dengan toko-toko yg masih bersifat tradisional dan tidak memperhatikan poin 2 dan 3 diatas.

Sebenarnya semua hal tersebut bisa juga diterapkan pada kasus jual beli online, tapi sementara ini dulu saja nanti kapan-kapan bisa di lanjut lagi ya....haha. Semoga bermanfaat...

No comments: