4.23.2012

Keteladanan si cungkring Hoegeng Imam Santoso


Jenderal Hoegeng Imam Santoso, mantan Kapolri yang kurus, cungkrink, ringkih, namun tak seringkih kisah perjuangan hidupnya. Pria asal kota Batik Pekalongan yang pernah dianggap sebagai polisi paling jujur oleh Gusdur. “Hanya ada tiga polisi yang jujur di Indonesia yaitu, polisi tidur, patung polisi, dan Hoegeng..” begitu ungkap kyai nyeleneh nan fenomenal itu. Bahkan mungkin terlalu jujur untuk peradaban abad seperti sekarang ini.
Jabatan bukanlah aset untuk memperkaya diri, bukan untuk mencari seonggok pamrih bukan pula untuk selimut kesewenang-wenangan. Jabatan adalah pengabdian, ibadah dan ketulusan.
Berikut secuil kisah akan keteladanannya
  • Sehari sebelum pelantikan sebagai Kepala Jawatan Imigrasi oleh Presiden Soekarno. Beliau meminta istrinya (Ibu Merry) untuk menutup segera toko kembang miliknya yang berada di Cikini. Alasannya simpel, "Nanti semua yang berurusan dengan imigrasi akan memesan kembang pada toko kita dan itu tidak adil untuk toko-toko kembang lainnya." padahal toko itu telah membantu menghidupi keluarganya.
  • Saat menjabat jawatan imigrasi tersebut, beliau mendapat jatah mobil dinas keluaran terbaru. Akan tetapi beliau lebih memilih mobil dinas yang lawas saat mengabdi di kepolisiaan.
  • Sejarah kembali terukir saat beliau akan menjabat sebagai Kepala Direktorat Reskrim Polda Sumatera Utara tahun 1956, kepindahannya ke rumah dinas langsung dikejutkan oleh sambutan beberapa perabot luxs, lengkap dengan mobil mewahnya. Serta merta beliau langsung ngibrit ke hotel dan memerintahkan untuk mengembalikan semua hadiah itu dalam tempo sesingkat-singkatnya kurang dari 2x24 jam kepada para pengirimnya, yang notabene para mafia setempat. Karena beliau hanya ingin mengggunakan inventaris dari Polri. Akhirnya beliau terpaksa mengeluarkan sendiri dan dibiarkan saja ter_onggok di jalanan depan rumahnya.
  • Selepas dari Medan, dan tugas mengantarkannya ke Jakarta, beliau belum punya rumah tinggal. Dan jalan yang dipilihnya adalah menumpang di garasi mertuanya. Sungguh hebat orang ini, mantan kepala reskrim tapi tidur di garasi...!!!
  • Saat beliau mengantar putrinya ke sekolah PAKE SEPEDA, dan terhadang macet, beliau malah turun dan ikut mengatur lalu lintas, sehingga putrinya jadi sering terlambat sekolah.
  • Ketika putranya hendak mendaftar ke angkatan udara, beliau enggan untuk manandatangani izin sebagai orang tua. Karena tak mau jabatannya dijadikan referensi. Hingga kemudian pendaftaran ditutup.
  • Pak Hoegeng mengungkap kasus penyelundupan mobil kelas kakap yang dilakukan oleh Robby Cahyadi, orang dekat sang penguasa. Saat akan melaporkan ke Presiden, ealah...sang buruan ternyata sedang asyik nongkrong di Cendana. Efeknya malah berakibat pada pencopotan dirinya sebagai Kapolri di tahun1970 sebelum masa jabatannya kadaluwarsa.
  • Kabar pencopotan itu diterima Hoegeng secara mendadak. Kemudian Hoegeng diiming-imingi Soeharto untuk menjadi duta besar di negara Belgia, namun ia malah menolak. Alasannya karena ia seorang polisi dan bukan politisi yang pandai ber_basa basi.
  • Begitu dipensiunkan, Beliau kemudian mengabarkan pada istrinya. Dan istrinya hanya berkomentar, selesaikan tugas dengan kejujuran. Karena kita masih bisa makan nasi dengan garam. Begitu santainya...
Mungkin itu hanya secuil kisah sejarah yang bisa aku tuliskan disini, karena pastinya masih banyak cerita teladan beliau yang lain. Namun masih ada kisah yang mengharu biru pasca pencopotan jabatan beliau sebagai kapolri. Yang bisa anda baca di kisah haru biru sang mantan kapolri.
Sumber : 

No comments: