3.27.2012

Cabut dari PNS demi ayam bakar “Wong Solo”


Inilah sekelumit cerita perjuangan usaha dari ayam bakar “Wong Solo”. Puspo Wardoyo, sejak masih bocah sudah terbiasa membantu orang tuanya berdagang ayam dan warung makan milik keluarganya. Hingga sampai dewasa dan berhasil menjadi sarjana, dan akhirnya mengantarkanya menjadi seorang guru PNS yang menjadi kebanggaan orang tuanya di sebuah SMU kota Muntilan.
Namun kata hati tak seirama dengan keinginan orang tuanya, ia merasa tak betah menjadi guru. Tidak serasa menjadi manusia “merdeka”.
Keputusan pun diambil dan kemudian cabut kembali ke Solo kota tercinta, untuk melakoni jualan ayam goreng kaki lima.
# ajib....salut banget deh.

Episode berikutnya di mulai ketika memutuskan untuk merantau ke Medan, karena saran seorang teman yang mengungkapkan bahwa bisnis rumah makan disana jauh lebih menjanjikan.
# halah, jauh menjanjikan apa jauh menyeberang...hihihi.
Nasib apes pun menghampiri perjalananya ke tanah rantau Medan. Belum sampai ke tujuan ongkos udah habis duluan, yang berakibat terkatung-katung di Riau.
# kasihan banget ya...

Demi meneruskan cerita hidup, dia pun akhirnya mencari kerja dengan melamar ke sebuah perguruan. Gayung pun bersambut, pekerjaan sebagai guru kembali dilakoni.
# apes tapi beruntung ya...

Namun hanya 2 tahun mengukir kisah sebagai pendidik, dan bertemu telah mempertemukan pendamping hidupnya. Lagi-lagi ia lebih memilih untuk keluar dari pekerjaanya tuk melanjutkan perjuangan mimpinya ber-usaha di kota Medan.
# maju terus pantang mundur!

Jualan ayam goreng di kota impian mulai dilakoni. Kisah pilu dijalani, sehari hanya laku beberapa potong ayam saja. Sang istri yang diterima sebagai dosen di kota Medan itupun kurang mendukungnya, bahkan sang mertua menyuruhnya untuk tobat berdagang dan kembali ke jalan yang benar menjadi guru.(jiahaha...)

Perjalanan setahun kemudian menghantarkan pada seorang wartawan yang datang dan menulis liputan tentang ayam bakarnya. Dan efeknya ayam bakar milik puspo mejadi laris manis, yang dulunya sehari hanya 3-4 ekor naik bisa menjadi 200 ekor.

Dari momentum itulah kini ayam bakar “Wong Solo” berkibar dimana-mana hingga negeri tetangga, bahkan dengan makin banyaknya varian makanan yang ditawarkan.

~: mimpi besar memang akan mendatangkan kenyataan yang besar pula!
Sumber : majalah elshinta

No comments: