Inilah sekelumit
cerita perjuangan usaha dari ayam bakar “Wong Solo”. Puspo
Wardoyo, sejak masih bocah sudah terbiasa membantu orang tuanya
berdagang ayam dan warung makan milik keluarganya. Hingga sampai
dewasa dan berhasil menjadi sarjana, dan akhirnya mengantarkanya
menjadi seorang guru PNS yang menjadi kebanggaan orang tuanya di
sebuah SMU kota Muntilan.
Namun kata hati
tak seirama dengan keinginan orang tuanya, ia merasa tak betah
menjadi guru. Tidak serasa menjadi manusia “merdeka”.
Keputusan pun
diambil dan kemudian cabut kembali ke Solo kota tercinta, untuk
melakoni jualan ayam goreng kaki lima.
# ajib....salut
banget deh.
Episode berikutnya
di mulai ketika memutuskan untuk merantau ke Medan, karena saran
seorang teman yang mengungkapkan bahwa bisnis rumah makan disana jauh
lebih menjanjikan.
# halah, jauh
menjanjikan apa jauh menyeberang...hihihi.
Nasib apes pun
menghampiri perjalananya ke tanah rantau Medan. Belum sampai ke
tujuan ongkos udah habis duluan, yang berakibat terkatung-katung di
Riau.
# kasihan banget
ya...
Demi meneruskan
cerita hidup, dia pun akhirnya mencari kerja dengan melamar ke sebuah
perguruan. Gayung pun bersambut, pekerjaan sebagai guru kembali
dilakoni.
# apes tapi
beruntung ya...
Namun hanya 2
tahun mengukir kisah sebagai pendidik, dan bertemu telah
mempertemukan pendamping hidupnya. Lagi-lagi ia lebih memilih untuk
keluar dari pekerjaanya tuk melanjutkan perjuangan mimpinya ber-usaha
di kota Medan.
# maju terus
pantang mundur!
Jualan
ayam goreng di kota impian mulai dilakoni. Kisah pilu dijalani,
sehari hanya laku beberapa potong ayam saja. Sang istri yang diterima
sebagai dosen di kota Medan itupun kurang mendukungnya, bahkan sang
mertua menyuruhnya untuk tobat berdagang dan kembali ke jalan yang
benar menjadi guru.(jiahaha...)
Perjalanan setahun
kemudian menghantarkan pada seorang wartawan yang datang dan menulis
liputan tentang ayam bakarnya. Dan efeknya ayam bakar milik puspo
mejadi laris manis, yang dulunya sehari hanya 3-4 ekor naik bisa
menjadi 200 ekor.
Dari momentum
itulah kini ayam bakar “Wong Solo” berkibar dimana-mana hingga
negeri tetangga, bahkan dengan makin banyaknya varian makanan yang
ditawarkan.
~: mimpi besar
memang akan mendatangkan kenyataan yang besar pula!
Sumber : majalah
elshinta
No comments:
Post a Comment